BI Catat Utang Luar Negeri Tumbuh Melambat Sebesar Rp 6.949 T

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia tumbuh dengan kecepatan yang sedikit melambat pada bulan November 2024. Menurut data BI, ULN Indonesia pada bulan tersebut mencapai US$ 424,1 miliar atau sekitar Rp 6.949.337.503.430.001 (dengan asumsi kurs Rp 16.327 pada pukul 10.51 WIB). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,4% yoy, yang lebih rendah dari pertumbuhan pada bulan Oktober 2024 sebesar 7,7% yoy.

Menurut Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, perlambatan pertumbuhan ULN ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan penurunan ULN swasta. ULN pemerintah tumbuh lebih lambat pada bulan November 2024, dengan jumlah sebesar US$ 203,0 miliar atau pertumbuhan sebesar 5,4% yoy, yang lebih rendah dari pertumbuhan pada bulan Oktober 2024 sebesar 8,6% yoy. Hal ini dipengaruhi oleh aliran modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung program dan proyek pemerintah.

Sementara itu, ULN swasta mengalami penurunan. Posisi ULN swasta pada bulan November 2024 adalah sebesar US$ 194,6 miliar atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6% yoy, yang lebih dalam dari kontraksi 1,4% yoy pada bulan Oktober 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan yang mengalami kontraksi sebesar 1,7% yoy.

Ramdan menyatakan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat berkat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap terjaga sebesar 30,5% pada bulan November 2024. Selain itu, dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7% dari total ULN juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan ULN.

BI dan pemerintah akan terus bekerja sama untuk menjaga struktur ULN tetap sehat melalui koordinasi yang kuat dalam pemantauan perkembangan. Peran ULN akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya ini dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat mengganggu stabilitas perekonomian.

Dengan demikian, meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ULN Indonesia pada bulan November 2024, langkah-langkah yang diambil oleh BI dan pemerintah menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Semoga dengan kerja sama yang baik, Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi negara yang lebih kuat di mata dunia.

Mungkin Anda juga menyukai