Induk Circle K Siap Beli 7-Eleven dengan Duit Segini

Perusahaan induk Circle K, Aliation Couche-Tard (ACT), dari Kanada mengajukan tawaran senilai US$ 38 miliar atau sekitar Rp 588 triliun untuk mengakuisisi 7-Eleven. Jika kesepakatan ini terwujud, akan menjadi akuisisi perusahaan asing terbesar yang pernah terjadi di Jepang. Kabar pendekatan ini mulai mencuat setelah pasar saham Jepang mengalami goncangan pada awal Agustus.

Tawaran sebesar 5,6 triliun yen ini hanya sedikit lebih tinggi dari harga pra-penawaran 7-Eleven di pasar saham Jepang. Meskipun ACT menyatakan bahwa proposal mereka bersifat ‘bersahabat dan tidak mengikat’, namun mereka juga mengakui bahwa belum ada jaminan bahwa transaksi tersebut akan terjadi.

Seven & i Holding, pemilik 7-Eleven, telah membentuk komite khusus untuk meninjau tawaran tersebut. Mereka telah menerima proposal rahasia dan sementara dari ACT untuk mengakuisisi seluruh saham yang beredar. Komite khusus ini bertujuan untuk mempertimbangkan proposal tersebut dengan cermat dan menyeluruh.

Namun, jika akuisisi ini terjadi, ACT mungkin akan menghadapi tantangan dari pengawas persaingan usaha di Amerika Utara. Dengan 7-Eleven memiliki lebih dari 13.000 toko di AS dan Kanada, sementara Couche-Tard memiliki lebih dari 9.000 toko, hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran terkait dominasi pasar.

Beberapa aktivis investor telah menyerukan Seven & i Holding untuk menjual sebagian asetnya agar dapat fokus pada merek 7-Eleven. Tawaran ini juga muncul setelah pasar saham Jepang mengalami penurunan yang signifikan dan kemudian melonjak setelah keputusan bank sentral untuk menaikkan biaya pinjaman.

7-Eleven saat ini memiliki 85.000 toko di 20 negara dan wilayah di seluruh dunia, dengan kehadiran yang kuat di Asia. Sementara ACT, berbasis di Quebec, menjalankan sekitar 17.000 toko di lebih dari 30 negara dan wilayah di Amerika Utara, Eropa, dan Asia di bawah merek Circle K dan Couche-Tard. Kapitalisasi ACT diperkirakan mencapai US$ 58,2 miliar atau Rp 901 triliun.

Dengan potensi akuisisi ini, industri ritel global bisa menghadapi perubahan besar. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya dari tawaran ini dan bagaimana dampaknya terhadap pasar internasional.

Mungkin Anda juga menyukai