Naik Lagi! Utang Pemerintah Tembus Angka Rp 8.502 T

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa utang pemerintah per akhir Juli 2024 mencapai Rp 8.502,69 triliun, naik sebesar Rp 57,82 triliun dari bulan sebelumnya. Meskipun demikian, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun sedikit menjadi 38,68% dari sebelumnya yang mencapai 39,13%. Hal ini masih berada di bawah batas aman 60% PDB yang telah ditetapkan sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Menurut Kemenkeu, utang pemerintah terdiri dari dua jenis utama, yaitu surat berharga negara (SBN) dan pinjaman. Mayoritas utang pemerintah masih didominasi oleh SBN sebesar 87,76%, sementara sisanya adalah pinjaman sebesar 12,24%. Jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN mencapai Rp 7.642,25 triliun, dengan SBN domestik sebesar Rp 5.993,44 triliun dan SBN valuta asing sebesar Rp 1.468,81 triliun. Sedangkan jumlah utang pemerintah dalam bentuk pinjaman mencapai Rp 1.040,44 triliun, terdiri dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri.

Pengelolaan portofolio utang pemerintah memegang peranan penting dalam menjaga kesinambungan fiskal secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemerintah terus mengelola utang dengan cermat dan terukur untuk mengelola risiko suku bunga, mata uang, likuiditas, dan jatuh tempo secara optimal. Profil jatuh tempo utang pemerintah Indonesia per akhir Juli 2024 dikatakan cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) selama 8 tahun.

Pengelolaan utang pemerintah yang disiplin juga berdampak pada hasil asesmen lembaga pemeringkat kredit terhadap sovereign rating Indonesia. Baru-baru ini, S&P kembali mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada ‘BBB’ dengan outlook stabil pada akhir Juli lalu.

Dengan demikian, meskipun utang pemerintah terus meningkat, pengelolaan yang baik dan disiplin dalam hal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan fiskal negara. Kemenkeu berkomitmen untuk terus mengelola utang secara bijaksana guna memastikan keberlanjutan keuangan negara ke depan.

Mungkin Anda juga menyukai