Erick Thohir Pangkas BUMN: Kurangi Ribet, Lebih Efisien!

Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengumumkan rencana untuk merampingkan jumlah perusahaan pelat merah di Indonesia. Dalam upaya untuk efisiensi dan efektivitas, Erick Thohir akan mengurangi jumlah klaster BUMN menjadi hanya 11 klaster saja.

Pada saat ini, terdapat 12 klaster BUMN yang dibentuk pada tahun 2020. Meskipun demikian, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pengurangan jumlah klaster dan perseroan akan dilakukan dalam beberapa tahun mendatang, dengan harapan agar proses perampingan dapat terlaksana pada tahun 2024 nanti.

“Dengan pengurangan ini, kita berharap jumlah BUMN akan lebih sedikit namun tetap efisien, dengan klaster yang tadinya 12 menjadi 11,” ujar Erick kepada wartawan di gedung DPR/MPR. Meskipun belum ada kepastian mengenai klaster mana yang akan dihilangkan, namun Erick memastikan bahwa proses ini sedang dalam perencanaan yang matang.

Sebagai gambaran, 12 klaster BUMN yang ada saat ini antara lain meliputi sektor Jasa Pariwisata dan Pendukung, Telekomunikasi dan Media, Energi, Minyak, dan Gas, Kesehatan, Manufaktur, Pangan dan Pupuk, Perkebunan dan Kehutanan, Mineral dan Batubara, Asuransi dan Dana Pensiun, Keuangan, Infrastruktur, serta Logistik.

Selain itu, Erick juga berencana untuk menjadikan PT Danareksa (Persero) sebagai holding yang menaungi beberapa BUMN lainnya. Proses ini tengah dalam tahap penggodokan antara Kementerian BUMN dan kementerian terkait, dengan harapan agar dapat meningkatkan sinergi antara BUMN yang ada.

Hingga saat ini, Danareksa mengawasi lima sub klaster, yaitu Jasa Keuangan, Kawasan Industri, Jasa & Konsultansi Konstruksi, Media & Teknologi, serta Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA). “Danareksa akan menjadi holding dari beberapa BUMN lainnya, dan surat persetujuan pembentukan Holding Danareksa sebagai holding telah saya kirimkan ke Ibu Sri Mulyani,” tambah Erick.

Dengan langkah-langkah perampingan dan restrukturisasi yang diambil oleh Menteri BUMN Erick Thohir, diharapkan agar BUMN dapat lebih efisien, produktif, dan mampu bersaing di pasar global. Tentunya, sinergi antara BUMN juga diharapkan dapat semakin ditingkatkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Mungkin Anda juga menyukai